Cari Blog Ini

Minggu, 14 Oktober 2018

PENGELOLAAN GIS (GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM)


Hasil gambar untuk gambar pengelolaan gis

Adapun jenis-jenis pengelolaan GIS yaitu:
Sumber informasi geografi selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu (bersifat dinamis), sejalan dengan perubahan gejala alam dan gejala sosial. Dalam geografi, informasi yang diperlukan harus memiliki ciri-ciri yang dimiliki ilmu lain (Prahasta, 2002), yaitu:

  • Merupakan pengetahuan (knowledge) hasil pengalaman. 
  • Tersusun secara sistematis, artinya merupakan satu kesatuan yang tersusun secara beruru dan teratur. 
  • Logis, artinya masuk akal dan menunjukkan sebab akibat. 
  • Objektif, artinya berlaku umum dan mempunyai sasaran yang jelas dan teruji.

Selain memiliki ciri-ciri tersebut di atas, geografi juga harus menunjukkan ciri spasial (keruangan) dan regional (kewilayahan). Aspek spasial dan regional merupakan ciri khas geografi, yang membedakannya dengan ilmu-ilmu lain.

  1.   Komponen-Komponen Dalam GIS 

GIS merupakan produk dari beberapa komponen. Komponen-komponen yang terdapat dalam GIS yaitu perangkat keras, perangkat lunak dan intelegensi manusia (Prahasta, 2002 & Husein, 2006).
2. Cara Mengelolah Informasi Geografi
Secara umum proses GIS terdiri atas tiga bagian (subsistem), yaitu subsistem masukan data (input data), manipulasi dan analisis data, menyajikan data (output data) (Husein, 2006)

Subsistem Masukan Data (Input Data)
Subsistem ini berperan untuk memasukkan data dan mengubah data asli ke bentuk yang dapat diterima dan dipakai dalam GIS. Semua data dasar geografi diubah dulu menjadi data digital, sebelum dimasukkan ke komputer. 
  • Data atribut (deskriptif) yaitu data yang terdapat pada ruang atau tempat. Atribut menjelaskan suatu informasi. Data atribut diperoleh dari statistik, sensus, catatan lapangan dan tabular (data yang disimpan dalam bentuk tabel) lainnya. Data atribut dapat dilihat dari segi kualitas, misalnya kekuatan pohon. Dan dapat dilihat dari segi kuantitas, misalnya jumlah pohon. 

  • Data spasial dan data atribut tersimpan dalam bentuk titik (dot), garis (vektor), polygon (area) dan pixel (grid). Data dalam bentuk titik (dot), meliputi ketinggian tempat, curah hujan, lokasi dan topografi. Data dalam bentuk garis (vektor), meliputi jaringan jalan, pipa air minum, pola aliran sungai dan garis kontur. Data dalam bentuk poligon (area), meliputi daerah administrasi, geologi, geomorfologi, jenis tanah dan penggunaan tanah (Prahasta, 2002).
        Data dasar yang dimasukkan dalam GIS diperoleh dari tiga sumber, yaitu data lapangan (teristris), data peta dan data penginderaan jauh (Prahasta, 2002).


Ada beberapa alasan yang mendasari mengapa perlu menggunakan SIG, menurut  Anon (2003, dalam As Syakur 2007) alasan yang mendasarinya adalah:

  1. SIG menggunakan data spasial maupun atribut secara terintergarsi. 
  2. SIG dapat memisahkan antara bentuk presentasi dan basis data. 
  3. SIG memiliki kemampuan menguraikan unsure-unsur yang ada   dipermukaan bumi ke dalam beberapa layer atau coverage data spasial. 
  4. SIG  memiliki  kemampuan  yang  sangat  baik  dalam menggambarkan  data spasial berikut atributnya. 
  5. Semua operasi SIG dapat dilakukan secara interaktif. 
  6. SIG dengan mudah menghasilkan peta -peta tematik. 
  7. SIG  sangat  membantu  pekerjaan  yang  erat  kaitanya  dengan bidang spasial dan geoinformatika.
  •  Pengelolaan Fasilitas

Peta skala besar, network analysis, biasanya digunakan untuk pengolaan fasilitas kota. Contoh aplikasinya adalah penempatan pipa dan kabel bawah tanah, perencanaan fasilitas perawatan ,pelayanan jaringan telekomunikasi.

  • Pengolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan

      Untuk tujuan ini pada umumnya digunakan citra satelit, citra Landsat yang digabungankan dengan foto udara, dengan teknik overlay. Contoh aplikasinya adalah studi kelayakan untuk tanaman peranian, pengelolaan hutan dan analisis dampak lingkungan.

  • Bidang Transportasi
Untuk fungsi  ini digunakan peta skala besar dan menengah  dan analisis keruangan, terutama untuk manajemen transit perencanaan rute, pengirimsn teknisi, analisa pelayanan, penanganan pemasaran dan sebagainya.
  •  Jaringan telekomunikasi GIS digunakan untuk memetakan Sentral.
  • .  MDF (Main Distribution Poin), kabel primer, Rumah Kabel, kabel Sekunder, Daerah Catu Langsung dan seterusnya sampai ke pelanggan. Dengan GIS kerusakan yang terjadi dapat segera diketahui.
     
  • Sistem Informasi Lahan
    Untuk keperluan ini yang digunakan adalah peta kadastral skala besar atau peta persil tanah dan analisi keruangan untuk informasi kadatral pajak.
    3. Keunggulan SIG

    1.    Data Dapat dikelola dalam Format yang jelas.
    2.    Biaya lebih murah dari pada harus Survey ke lapangan.
    3.    Pemanggilan data cepat dan dapat diubah dengan cepat.
    4.    Data spasial dan Non-spasial dapat dikelola bersama.
    5.    Analisa data dan perubahan dapat dilakukan secara efisien.
    6.    Data yang sulit dilakukan secara manual dapat ditampilkan dengan gambar 3 Dimensi.
    7.    Dapat untuk perencangan secara cepat dan tepat.
     
    4.Contoh Aplikasi SIG


    Berikut merupakan Contoh dari SIG :
    • Web Gis Marketing 
    • Map Info 
    • Inteligence Tracking System (i-Ts) 
    • Google Earth 
    • Web Gis on Google Maps 
    • Web Gis Simpotenda 
    • Web Gis News and information 
    • GPS

          Pelajari dengan serius SIG karena banyak manfaat dari aplikasi ini, sehingga kita bisa menguasai Sistem Informasi Geografis.

    Hanya itu yang dapat saya sampaikan , Kurang lebihnya bisa komen dibawah ya. Terima Kasih Teman-Teman blogger sudah berkunjung , semoga bermanfaat ya. 😊😊

 
  Project by Nurcahyani_1514311033_TI Ubhara Surabaya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar